Search

Usaha Jamu Lifter Kelas Nasional Makin Berkibar, Sehari Laku 700 Botol - JawaPos

JawaPos.com-Pada situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan sangat diburu. Termasuk jamu. Lifter kelas nasional asal Jawa Timur Sofyan Listianto merasakan peningkatan omzet yang signifikan.

—-

Hari-hari ini terasa membosankan bagi banyak orang. Aktivitas berkurang drastis akibat social distancing. Namun, hal sebaliknya dirasakan Sofyan Listianto. Kegiatannya justru bertambah. Sebab, penjualan jamunya meningkat pesat.

’’Alhamdulillah, usaha jamu di tengah wabah korona ini berjalan lancar. Semakin laris,’’ ungkapnya ketika dihubungi kemarin.

Usaha jamu Sofyan merupakan warisan keluarga turun-temurun. Sudah banyak yang tahu khasiatnya. Khususnya masyarakat di sekitar produksi yang berada di Jalan Pelabuhan Ratu, Arjosari, Kota Malang, tersebut.

Lifter kelas 96 kg itu menyatakan, ada empat jenis jamu yang dijual di bawah label Jeng Sri tersebut. Manfaatnya berbeda-beda. Kunyit asem, misalnya, berkhasiat meredakan sariawan dan panas dalam. Sementara itu, beras kencur berguna untuk menambah nafsu makan. Temulawak berguna untuk kesehatan lambung, sedangkan sinom untuk vitamin.

Menurut Sofyan, yang diwarisi skill meracik jamu adalah budenya. Bude Sri namanya. Proses produksi, mulai membuat jamu sampai mengemas, ya sang bude beserta para pegawainya. Ada tiga ukuran. Mulai 300 mililiter, 500 mililiter, hingga 1,5 liter.

Sofyan menangani pemasaran.

Biasanya Sofyan menitipkan dagangannya ke toko-toko di sekitar tempat produksi. ’’Ada juga yang datang langsung ke rumah atau sistem pesan,’’ ucap alumnus SMK PGRI Singosari itu.

Di masa ketika orang semakin concern dengan kesehatan dan imunitas tubuh, pembeli jamunya melonjak. Kini, dalam sehari, dia mampu menjual 600‒700 botol jamu. Dia tidak spesifik berbicara mengenai kenaikan omzet yang didapat. Yang pasti, keuntungan bisa membuat dapurnya lebih ngebul.

Sejauh ini, cakupan distribusinya memang baru sebatas Kota Apel dan sekitarnya. Namun, dia kerap membuka PO (preorder) buat teman-temannya di puslatda KONI Jatim. Benar saja, dulu rekan-rekan atlet hingga pengurus KONI Jatim sering memesan.

’’Tapi, itu waktu sebelum korona ini. Kalau saya lagi pulang ke Malang, pasti balik ke Surabaya bawa jamu pesanan,’’ tutur lifter berusia 29 tahun tersebut.

Saat ini Sofyan menghabiskan banyak waktu di Malang. KONI Jatim sudah menjalankan TFH alias training from home. Dia menyebut latihan kali ini memang hanya bisa dilakukan di rumah. Pergi ke gym juga tidak mungkin.

’’Setiap kali latihan, kami dipantau lewat Zoom oleh pelatih,’’ papar lifter proyeksi PON XX/2020 Papua tersebut.

Seperti ribuan atlet lain, Sofyan juga sedang harap-harap cemas menanti kepastian pergelaran PON. Ada kemungkinan ajang empat tahunan itu ditunda. Meski begitu, Sofyan berkomitmen untuk disiplin berlatih.

Apalagi, penggemar musik dangdut itu memasang target medali emas. Naik dari capaian sebelumnya di PON XIX/2016 Jawa Barat yang hanya meraih perunggu.

Let's block ads! (Why?)



"laku" - Google Berita
April 20, 2020 at 08:02AM
https://ift.tt/3bkXkXm

Usaha Jamu Lifter Kelas Nasional Makin Berkibar, Sehari Laku 700 Botol - JawaPos
"laku" - Google Berita
https://ift.tt/2ukU4ux
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Usaha Jamu Lifter Kelas Nasional Makin Berkibar, Sehari Laku 700 Botol - JawaPos"

Post a Comment

Powered by Blogger.