Fed Yakin Ekonomi AS Pulih di Kuartal II-2019

New York: Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan ekonomi Amerika Serikat (AS) akan memulihkan sebagian besar produksi ekonomi yang kehilangan momentum selama penutupan sebagian pemerintah federal. The Fed berharap pertumbuhan ekonomi bisa lebih baik lagi di masa mendatang.

"Saya pikir penting -mungkin kurang penting sekarang- adalah penutupan, yang akan meninggalkan semacam jejak pada Produk Domestik Bruto (PDB) di kuartal pertama. Kami tidak tahu resolusi puncaknya," kata Powell, seperti dikutip dari CNBC, Sabtu, 2 Februari 2019.

"Jika hanya itu yang ada dan penutupannya sudah hilang dan tidak ada lagi penutupan, kami akan mendapatkan sebagian besar (pertumbuhan yang hilang) kembali pada kuartal kedua," tambah Powell.

Kantor Anggaran Kongres Non-Partisan (CBO) memperkirakan dalam sebuah laporan bahwa penutupan Pemerintah AS menelan biaya ekonomi USD11 miliar. Kondisi itu mencerminkan adanya kehilangan pendapatan dari pekerja federal, adanya penundaan pengeluaran pemerintah, dan mengurangi permintaan.

Lebih lanjut, CBO memperkirakan sebanyak USD3 miliar dalam kegiatan ekonomi hilang secara permanen setelah seperempat pemerintah ditutup selama hampir 35 hari. Powell kemudian membahas pertanyaan tentang dampak penutupan pemerintah periode kedua terhadap PDB jika anggota parlemen gagal mencapai terobosan dalam konteks keamanan perbatasan.

"Jika akan ada efek permanen, atau abadi, katakan lah, itu akan dari penutupan pemerintah yang lebih lama atau mungkin penutupan kedua. Dan itu akan melalui saluran kepercayaan pada kemampuan kita untuk membuat kebijakan di Amerika Serikat," kata Powell.

Mengingat perkembangan ekonomi dan keuangan global dan tekanan inflasi yang diredam, the Fed sebelumnya mengatakan Komite akan bersabar ketika menentukan penyesuaian kisaran target suku bunga Federal Fund di masa mendatang, yang mungkin sesuai untuk mendukung hasil ini.

The Fed pada Desember menaikkan suku bunga jangka pendek sebesar seperempat persentase poin, tetapi mengisyaratkan laju kenaikan suku bunga yang lebih lambat pada 2019 karena ekonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan mendingin.

(ABD)

Let's block ads! (Why?)