Jakarta: Manuver Tim Satgas Antimafia Bola menggeledah Kantor PSSI dan PT Liga Indonesia mencari bukti pengaturan skor membuat salah satu peserta tim Liga 1, Arema FC cemas.
Media Officer Arema, Sudarmaji was-was dengan penggeledahan tersebut, karena FIFA bisa melihat investigasi itu sebagai bentuk intervensi pemerintah. Sehingga bisa berujung pada sanksi dari Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA).
Indonesia sempat memiliki pengalaman pahit 2015 lalu setelah FIFA menjatuhkan sanksi karena intervensi pemerintah terhadap PSSI. Empat tahun lalu, FIFA melarang Timnas Indonesia berlaga di level internasional, termasuk bermain di Kualifikasi Piala Dunia 2018.
Sudarmaji meminta pemerintah, termasuk Polisi untuk mempertimbangkan dengan matang langkah mereka melakukan pemeriksaan, guna mencari barang bukti skandal pengaturan skor. Jangan sampai niat baik memberantas pengaturan skor malah berujung pada sanksi FIFA.
"Kami sebagai salah satu klub peserta Liga 1 merasakan kekhawatiran sama. Kami was-was dan takut pengalaman terkena sanksi dari FIFA," kata Sudarmaji kepada wartawan, Jumat 1 Februari.
Sebagai klub anggota PSSI, Arema melihat, federasi sudah sangat kooperatif memberikan dukungan besar kepada Polri untuk mengusut tuntas dugaan match fixing. Bahkan PSSI telah membentuk Komite Ad Hoc Integritas, di mana tim tersebut berisi sosok kapabilitas di bidang penegakan hukum.
"Kami sangat mendukung upaya segera kolaborasi aktif antara Satgas dan Komite Ad Hoc Integritas PSSI. Sampai sekarang, para pengelola klub masih harus membangun kepercayaan para sponsor di tengah ujian skandal pengaturan skor," ucap Sudarmaji.
Singo Edan sepakat agar kemitraan antara Polri, PSSI, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan seluruh stakeholder sepak bola Indonesia segera duduk bersama mencari solusi terbaik. Saling menghormati regulasi masing-masing.
"Jangan sampai sepak bola berujung sanksi, sehingga membuat gairah kompetisi sebagai aset sepak bola kembali terhenti. Semua merugi. Kami optimistis PSSI, Polri, Kemenpora akan segera memberikan solusi,” tuturnya.
Sejalan dengan Arema, Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Erick Thohir, sempat mengutarakan jangan sampai pemerintah salah langkah dalam mencari bukti pengaturan skor. Sehingga berujung pada sanksi FIFA.
Menurutnya, pihak terkait harus segera berkonsolidasi untuk menanggapi kejadian ini. Erick prihatin apabila Kepolisian, PSSI, dan Kemenpora tidak bersinergi dalam menyelesaikan kasus ini.
"PSSI sebagai anggota FIFA mempunyai aturan, begitu juga regulasi. Penting sekali untuk saat ini PSSI, Kepolisian, dan Kemenpora duduk bersama. Agar hukum ini tidak saling tindih karena sepak bola memiliki hukum sendiri di bawah badan internasional," kata Erick.
(REN)
http://bit.ly/2S4YZL7
February 02, 2019 at 03:53PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Manuver Satgas Antimafia Bola Jangan Sampai Berujung Sanksi FIFA"
Post a Comment