Polri Kirim 332 Personel untuk Misi Perdamaian PBB

Jakarta: Kapolri Jenderal Tito Karnavian melepas 332 anggota Polri yang bakal melakukan misi perdamaian PBB. Dari 332 personel, dibagi menjadi dua satgas yakni Kontingen Satgas Garbha II FPU 11 dan Satgas Garbha PU 1 Minusca.

"Ini adalah salah satu prestasi dan kebanggan karena dipercaya oleh PBB untuk kembali mengirimkan pasukan pada 2019," kataTito di Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 14 Februari 2019.

Tito menerangkan, pengiriman personel Polri dalam misi perdamaian PBB bukan yang pertama kali. Kata Tito, pasukan perdamaian Polri sudah dikenal dunia misi perdamaian.

"Baik dari TNI maupun Polri dikenal potensinya bagus. Ini kesempatan bagi kita untuk berprestasi sekaligus melaksanakan apa yang sudah dipesankan dalam konstitusi kita; menjaga perdamaian dunia,” ungkapnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang turut hadir dalam pelepasan pasukan perdamaian mengatakan, polisi penjaga perdamaian adalah elemen penting untuk menjaga perdamaian Indonesia. Dia mengungkap, polisi penjaga kedamaian Indonesia telah membawa nama baik bangsa di luar negeri.

"Kita berhasil duduk di dalam anggota tidak tetap dewan keamanan PBB alah satunya adalah karena faktor kontribusi kita dalam peacekeeping operation (operasi menjaga perdamaian)," ujar Retno.

Retno membeberkan, Indonesia adalah salah satu kontributor terbesar pasukan perdamaian dunia. Yakni, saat ini mencapai 3.274 orang dengan jumlah pasukan perdamaian perempuan 106 orang.

"Dari 3.247 (pasukan) tadi, kita menjalankan pasukan di delapan misi seperti Lebanon, Darfur, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Sudan Selatan, Mali, dan Sahara Barat," ucapnya.

Sejak 2008, Polri telah menugaskan pasukan perdamaian pada misi UNAMID di Darfur, Sudan, setiap tahunnya. Kali ini, merupakan ke-11 kalinya Polri mengirim pasukan perdamaian yang dipimpin oleh AKBP Henzley Moningkey.

(MEL)

Let's block ads! (Why?)