Ilustrasi. (FOTO: AFP)
Jakarta: Kepala Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri menyatakan banyak diskusi mengenai utang Indonesia didasarkan atas informasi yang salah dan cenderung menyesatkan.
"Padahal data mengenai utang dapat diakses dengan mudah. Oleh karena itu, mari kita membahas masalah utang ini dengan menggunakan data yang ada dan secara rasional," ajaknya di kawasan Thamrin, Jakarta.
Yose menjelaskan Indonesia masih perlu berutang karena perekonomian negeri ini masih memerlukan banyak modal dan investasi. Ketersediaan modal di Indonesia relatif masih sangat rendah.
Mengacu pada laporan Bank Dunia berjudul The Changing Wealth of Nations, Indonesia hanya mempunyai modal buatan manusia sebesar USD15 ribu per penduduk. Bandingkan dengan Tiongkok yang ketersediaan modalnya hampir dua kali lipat. Atau Singapura yang setiap orangnya mempunyai modal hingga USD180 ribu.
"Peningkatan ketersediaan modal merupakan salah satu hal yang penting agar perekonomian Indonesia dapat terus berkembang," ungkap Yose.
Tentu saja pemerintah mempunyai opsi lain untuk meningkatkan penerimaan terutama dari pajak. Akan tetapi, peningkatan pajak secara besar-besaran dan tiba-tiba mengandung risiko untuk mengurangi modal dan investasi dari swasta. Akibatnya modal di dalam perekonomian Indonesia tidak akan bertambah dengan pesat.
Untuk mengetahui apakah utang dipergunakan secara produktif dapat dilihat dari penggunaannya. Saat ini sekitar Rp415 triliun pengeluaran pemerintah di 2019 direncanakan untuk membiayai pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur. Angka itu lebih tinggi daripada rencana utang yang direncanakan sebesar Rp360 triliun.
Cara lain ialah membandingkan jumlah utang yang dibayarkan kembali dengan pertumbuhan ekonomi.
"Di 2018 pemerintah membayar utang berikut bunga Rp650 triliun. Pada tahun yang sama perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh lebih dari Rp1.200 triliun, hampir dua kali lipat dari utang yang dibayarkan. Di sini terlihat utang memberikan hasil yang jauh lebih tinggi," tandas Yose. (Media Indonesia)
(AHL)
http://bit.ly/2Sj6E8D
February 08, 2019 at 11:14AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Penggunaan Utang Indonesia Produktif"
Post a Comment