Buku panduan belajar kelas V SD/MI memuat Nahdlatul Ulama atau NU sebagai salah satu organisasi radikal. ANTARA FOTO/Syaiful Arif
Jakarta: Sekjend Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Pemuda (GP) NasDem Moh. Haerul Amri mengkritik buku ajaran sekolah dasar (SD) yang diterbitkan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Buku ajaran itu menyebut Nahdatul Ulama (NU) sebagai organisasi radikal.
"Bayangkan saja, buku tersebut diajarkan di sekolah dasar bahwa NU adalah organisasi radikal. Maka ini jelas bagian dari stigma negatif yang dibangun terhadap organisasi NU," kata Haerul, di Jakarta, 7 Februari 2019.
Dia mengatakan penyebutan NU sebagai organisasi radikal harus diusut. Baginya hal tersebut adalah sebuah kekeliruan yang fatal.
“Mudah-mudahan ini bisa menjadi bahan evaluasi untuk Kemendikbud agar ke depan lebih teliti dalam menentukan penulis dan memberi izin penerbitan buku-buku pelajaran sekolah. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Kemendikbud yang berjanji akan menarik buku tersebut," katanya.
Haerul yang juga menjabat Wakil Ketua Umum (Waketum) PP GP Ansor mengimbau agar seluruh lapisan masyarakat bisa tenang. Dia juga meminta masyarakat untuk arif dalam menyikapi polemik yang terjadi.
“Ya, seluruh lapisan masyarakat harap bisa bersikap tenang. Jangan sampai hal-hal seperti ini membawa suasana yang dapat menimbulkan kegaduhan. Biarkan Kemendikbud melakukan evaluasi agar menarik seluruh buku yang beredar itu,” pungkasnya.
Baca: PBNU Protes Buku Pelajaran Cantumkan NU Ormas Radikal
(LDS)
http://bit.ly/2HYZNMQ
February 08, 2019 at 05:00AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kemendikbud Diminta Evaluasi soal Penerbitan Buku"
Post a Comment